Mariyani Atmaja

the Diary® 👨👩👦👶

Day 3 -Batu Caves

Batu Caves, 4 Maret 2016

Hari ketiga liburan ini, tadinya di itinerary awal kami mau seharian wisata ke Colmar Tropicale. Namun, karena perjalanan kemarin dari Malaka ke KL yang cukup melelahkan, ditambah pake acara mampir ke Enagic Malaysia di Mid Valley, yang ternyata eskalatornya pake acara mati juga padahal kami bawa 2 koper+2 tas+stoller dengan 2 anak. Jadi kita jinjing-jinjing tu koper-koper dan stroller berisi Marco yang lagi bobok+gandengin Aden jalan yang gak bisa secepet kita orang gede, dengan naik turun eskalator mati, PP !! Oiya tambah lagi ketika mau ganti dari KTM ke monorail juga gak ada eskalator, jadi suamiku kudu bopong koper+stroller lagi lewat tangga!! Uda gitu pas sampai di Bukit Bintang, kami nyasar dan bingung cari WOLO Hotel karena tepat di depannya itu memang sedang ada pengerjaan MRT jadi kami gak tahu arah, tanya orang juga gak ada yang tahu Wolo! OMG!!

Semua ini bener-bener sempurna untuk menguras energi kami sore itu. Rasanya uda pengen cepet rebahan aja di hotel.. Sehingga setelah check in di Wolo, kami memutuskan untuk nyantai aja di hotel. Karena kalau tetep maksa ke Colmar Tropicale besok, berarti kudu beli tiket malam itu juga. Dan untuk menjangkau ke tempat belinya tiket di Berjaya Times Square itu kami uda kehabisan tenaga.

Padahal hari pertama dan kedua sudah hampir klop loh antara itinerary dengan realisasi. Eh yang hari ke-3 malah batal total, rasanya gimanaaa gitu.. hiks.. 😭😢 Lalu eike geser yang hari ke-4 (Batu Caves) ke hari ke-3. Ya gpp deh, kadang realisasi memang gak bisa sama persis dari rencana perjalanan, semua tergantung sikon. Apalagi kita juga bawa bocah-bocah. Memang berat kalau maksa mau backpackeran!

Cerita hari ke-3 yang setelah dari Batu Caves aku sendiriin ya. Soalnya foto dan ulasannya lumayan banyak. Takutnya keburu ngantuk yang baca! Hahaha..

Pk. 09.30-11.30
Pagi itu di Wolo Hotel setelah kenyang sarapan ala western (heran baru kali ini berani makan sunny side up yang setengah mateng dan uenak banget yo rasane jebhule!!! Ora amis babarblass… hahaha, maafkan kenorakanku!). Kami segera memulai perjalanan wisata menuju Batu Caves. Caranya dengan naik Monorail dari Bukit Bintang ke KL Sentral (RM 2.5). Lanjut naik KTM ke Batu Caves (RM 2.6).

Oiya di Malaysia ini armada perkeretaannya ada 3 jenis, yaitu : KTM Komuter, LRT dan Monorail. Sedangkan MRT masih dalam proyek pengerjaan, makanya jangan heran di beberapa titik banyak jalan yang ditutup dan mau gak mau kudu muter.

Yang membedakan dari kereta-kereta ini tentunya rute-rute yang dilewati. Dan khusus untuk yang KTM Komuter ini tiketnya gak bisa beli di mesin otomatis seperti halnya LRT dan Monorail. Kita harus mengantri di loket untuk beli tiket. Tiketnya berupa secarik kertas, yang akan dicek sama petugas justru pada saat keluar nanti. Sedangkan untuk LRT dan Monorail, tiket berupa koin plastik warna biru. Pada saat mau masuk ke gate cukup di tap, lalu setelah selesai tinggal dicemplung aja sehingga pintu gatenya terbuka untuk bisa dilalui.

Pk. 11.30-13.00
Waktu itu emang kita bener-bener uda kesiangan banget, makanya pas sampai di Batu Caves uda hampir tengah hari juga. Puanasnya gak ada ampun!! Sesampainya di Stesen Batu Caves, aroma dupa khas Hindustan mulai tercium di sana-sini. Penjaja souvenir khas Hindu juga berjejeran di kanan kiri jalan menuju ke pintu masuk Batu Caves.

IMG_20160304_215921

Patung Hanoman

Pertama kami menjumpai patung Hanoman, besar sekali. Tepat di belakangnya ada tempat sembahyang umat Hindu. Jadi selain sebagai tujuan wisata, Batu Caves memang punya fungsi sebagai rumah ibadah.

IMG_20160308_123135

Pintu masuk kuil di Batu Caves

FYI, di Malaysia penduduk lokalnya adalah orang Melayu sekitar 65%, selebihnya adalah keturunan Cina dan India yang sudah turun-temurun hidup di Malaysia. Informasi ini kudapat dari teksi driver yang mengantarkan kami ke bandara KLIA2.

Menurut pantauan kami, di sepanjang perjalanan dengan Komuter KTM menuju Batu Caves kemarin, memang daerah ini didominasi orang-orang Hindu-India. Karena banyak sekali kuil-kuil Hindu di wilayah ini. Dan juga yang mengelola Batu Caves, dan yang berjualan, semuanya orang-orang keturunan India.

20160304_114202.jpg

IMG_20160308_124157

Dari sama kami bergegas menuju ke patung Dewa Murugan yang jadi simbol Batu Caves ini. Sebelumnya, kami ketemu pintu masuk kuil ini. Tangga-tangga yang ada di belakang kami itu gak boleh diinjek dengan alas kaki ya.. “No Shoe” begitu tertulis. 👟👠❌

Oiya di sini banyak yang jual Es Kelapa yang batokan gitu. Namanya Es Dogan. Memang cocok jualan es kelapa di sini, mengingat di Batu Caves puanasnya begitu menggila meskipun berangin juga. Tapi anak-anak malah minta jajan es krim (RM5 untuk 2bh es krim Walls). Hadoh.. !!!

IMG_20160304_220256

Patung dewa Murugan dan 272 anak tangga menuju ke Goa Batu

Patung Murugan ini adalah yang tertinggi di dunia, sebuah dewa Hindu, merupakan dewa pelindung. Berdiri setinggi 42.7 m. Yang menghabiskan biaya sekitar 24 juta Rupee, terbuat dari 1550 meter kubik beton, 250 ton baja bar dan 300 liter cat emas yang didatangkan dari tetangga Thailand.

20160304_12071320160304_115253

Di sampingnya persis ada tangga panjang dan tinggi sekali, memiliki anak tangga sebanyak 272 buah yang kudu dinaiki untuk mencapai ke goa Batu itu sendiri. Dari awal kami sadar diri gak bakal kuat naik sampai atas, maka kami harus cukup puas liatin aja tangga yang menjulang tinggi itu dari bawah.

IMG_20160308_130051

Di antara para merpati

Di bagian halaman Batu Caves ada banyak sekali gerombolan burung merpati yang ‘kelaparan’ hahaha.. Kalau kamu mau disamperin burung “pembawa pesan” ini, bawalah biji-bijian pakanannya (ada yang jual di sekitar situ kok), lalu disebar.. Gak pake lama burung merpati ini akan mendatangimu dan segeralah ambil foto sebanyak-banyaknya!! Banyak turis yang melakukan hal itu di sini.. hahaha..

IMG_20160308_130849

Si Marco ini penasaran banget sama barisan burung merpati ini. Dia samperin terus ke arah mana burung-burung itu pergi. Satu waktu burungnya justru nyamperin ke arah dia, inilah reaksi naturalnya begitu tahu mau diserbu burung merpati. Muka dan gayanya lucu gitu yah, hahaha.. Tapi lagi-lagi karena burung merpatinya kelaparan maka langsung balik arah cari yang bawa pakan burung! Hahaha.. my oh my… kacian amatt.. 😜😝😁😄

IMG_20160308_132413

Setelah berpanas-ria, saatnya ngadem sejenak.. Di sekitaran situ ada tempat buat duduk-duduk dan kita bisa melihat aktifitas kolam yang diisi ikan-ikan dan air mancur.. Si Aden agak ketar-ketir, dia was-was kalau-kalau burung merpatinya yang lagi melantai itu terbang lagi dan mengenai dia! Hahaha.. den.. den.. 😜😝

IMG_20160308_133530

20160304_121543.jpg

Tuh si Aden lagi sibuk sama teropongnya. Kemanapun pergi selalu dikalungin teropongnya itu. Lagi liatin apaaan siyy den, serius amaaatt ??? Hehehe…😜😝

IMG_20160308_134141

Suka banget deh liatin langit biru dengan awan-awan yang menggumpal bagaikan kapas.. See.. langitnya uda bersih kinclong. Jalanannya pun bersih kinclong. Bersih itu indah memang.
Pk. 13.00-14.00
Selesai dari Batu Caves, kita kembali naik KTM Komuter yang posisi stasiunnya tepat berada di sebelah Batu Caves. Makanya nama stasiunnya juga Batu Caves Stesen. Dalemannya seperti ini. Keretanya bagus, dinginnya AC pas, kursi empuk dan bermodel-model. Ada yang berhadapan, ada yang bersebelahan. So far menurutku kereta ini yang paling bagus di antara dua yang lain, Monorail dan LRT.

IMG_20160308_135920

Agenda selanjutnya di next post yah..

20160304_121306.jpg

 

2 comments on “Day 3 -Batu Caves

  1. Pingback: Day 3 -KL City Tour | Mariyani Atmaja

  2. Pingback: Day 2 -the World Heritage Melaka | Mariyani Atmaja

Leave a comment